Menhub: Pemerintah Berkomitmen Bangun Infrastruktur Dengan Konsep Indonesia Sentris

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta – Pemerintah berkomitmen akan membangun infrastruktur-infrastruktur transportasi yang menyeluruh, dengan konsep Indonesia Sentris yaitu pembangunan tidak hanya dilakukan di pulau Jawa saja melainkan diseluruh wilayah Indonesia. Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menghadiri acara Ruang Ide yang digagas oleh Jawa Pos bertema “Pengelolaan Infrastruktur dan Publikasi Media” di Jakarta, Kamis (28/3). 

Indonesia yang merupakan negara kepulauan memiliki luas wilayah yang besar dengan jumlah penduduk lebih dari 240 juta jiwa, Menhub mengatakan transportasi memegang peranan penting dalam menghubungkan antar wilayah tersebut baik itu untuk orang maupun barang. 

"Dalam beberapa tahun ini pemerintah telah banyak membangun infrastruktur transportasi seperti terminal, pelabuhan penyeberangan, pelabuhan laut, kapal untuk tol laut dan bandara. Hal tersebut merupakan amanah dan komitmen Kementerian Perhubungan yang ditugaskan untuk memastikan konektivitas antar wilayah di Indonesia," ucap Menhub Budi Karya. 

Lebih lanjut Menhub menyampaikan, dalam beberapa waktu kedepan Kementerian Perhubungan akan melakukan pekerjaan intensif. Salah satunya yaitu untuk mendukung program tol laut dimana Kementerian Perhubungan akan membangun sebanyak 100 kapal. 

"Secara khusus Kementerian Perhubungan membangun 100 kapal untuk mendukung tol laut yang memberikan solusi untuk disparitas harga," ujar Menhub Budi Karya.

"Saya kemarin ke Tual dan Saumlaki, harus diakui kita belum mampu menggalakkan. Untuk itu dalam diskusi saya disana saya sampaikan bahwa tol laut memberikan peluang untuk berkreasi dan memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia Bagian Timur," tambah Menhub Budi. 

Lebih lanjut Menhub menyampaikan transportasi perkotaan juga menjadi perhatian khusus, dimana angkutan massal berbasis rel dapat menjadi solusi mengatasi kemacetan. 

"Di Jabodetabek setiap harinya jumlah pergerakan manusianya sebesar 49,5 juta pergerakan yang dimana 24,9 juta pergerakan di dominasi pengemudi sepeda motor dan kendaraan pribadi sehingga Jabodetabek menjadi wilayah yang tingkat kemacetan yang tinggi" pungkas Menhub Budi Karya. 

"Untuk itu dengan adanya MRT dan LRT diharapkan masyarakat dapat menyongsong peradaban baru untuk mengubah perilakunya untuk menggunakan transportasi umum agar dapat mengurangi kemacetan dijalan" tambah Menhub Budi Karya. 

Lebih lanjut Menhub berharap seluruh program dan Infrastruktur yang telah dibangun dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (p/ab)